Upaya penanggulangan kejahatan di bidang kehutanan tidak berhenti pada pengawasan dan keamanan secara langsung di lapangan. Informasi berupa data digital juga perlu dikelola dengan baik agar didapatkan data analisis yang dapat meningkatkan mitigasi dan intervensi konflik yang lebih strategis dan efektif. Hal ini selaras dengan Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 2004, dimana setiap pemegang izin konsesi memiliki kewajiban dalam perlindungan hutan yang meliputi perlindungan terhadap areal kerja, mencegah kerusakan akibat manusia, mengambil tindakan pertama terhadap adanya gangguan keamanan hutan, serta melaporkan adanya kejadian pelanggaran hukum hingga menyediakan sarana dan prasarana pengamanan hutan.
WARSI bekerjasama dengan SCENTS Indonesia mendorong pembangunan data model berupa dashboard dengan menggunakan Microsoft Power BI pada area konsesi Platform Kolaborasi Bukit Tiga Puluh (PKBT) dan Platform Kolaborasi Meranti Harapan (PKMH) yang ada di Lansekap Meranti – Harapan. Penggunaan Microsoft Power BI dalam mengelola data yang dihasilkan dari lapangan menjadi penting, sebab visualisasi dashboard yang ciamik akan memudahkan pembaca dalam menangkap informasi yang disajikan. SMART Patrol sendiri merupakan perangkat lunak untuk memudahkan pengguna dalam melakukan pemantauan dan patroli disuatu kawasan konservasi, dimana pembaharuan data dari lapangan dapat dipantau secara real time.
Pelatihan dilakukan secara bertahap pada 12 – 14 Februari 2023 secara tatap muka, pada 2 Juni 2023 secara daring, serta 23-24 Agustus 2023 secara tatap muka di Jambi. Pelatihan diikuti oleh 7 perusahaan yang tergabung dalam forum PKTB dan PKMH, konsesi dengan wilayah operasi yang bersinggungan dengan jalur melintas Gajah Sumatera. Perwakilan masing-masing perusahaan yang mengikuti pelatihan akan dijadikan sebagai wali data. Tugas utama wali data adalah menjadi penerima dan pengolah data awal SMART Patrol serta memastikan setiap konsesi mengirimkan data untuk disentralisasi. Selain sebagai pemateri, SCENTS juga berperan sebagai Data Center dan juga Data Analyst.
Selain pelatihan pengoperasian aplikasi, kesempatan ini juga dipergunakan bagi para konsesi untuk menyepakati dilakukannya sentralisasi data untuk dikelolabersama-sama. Setiap bulannya, walidata dari masing-masing perusahaan akan ‘menyetorkan’ enam kelompok data kepada Data Analyst yang berupa: 1. Data Security Guard, 2. Data Konflik Manusia dan Satwa, 3. Data Pemantauan yang selanjutnya dibedakan berdasar 3.1. Gangguan, 3.2. Kebakaran Hutan dan Lahan, dan 3.3. Potensi Satwa Liar, serta Potensi Tumbuhanuntuk selanjutnya diolah menjadi informasi yang mudah dipahami. Sentralisasi data yang dilakukan oleh masing-masing konsesi diharapkan akan meningkatkan terintegrasinya informasi di kawasan tersebut. Selain itu, penggunaan dashboard dengan visualisasi yang mudah dipahami dan bersifat real time diharapkan dapat mempercepat proses pengambilan keputusan maupun pembuatan suatu kebijakan.
Be a part of SCENTS mission to save beautiful creatures from illegal wildlife trafficking