Papua merupakan surga bagi berbagai jenis burung yang unik seperti Cendrawasih, Nuri, Kasuari, Maleo, dan masih banyak jenis lainnya. Selain tampilan serta suaranya yang menarik, di Papua juga terdapat jenis burung yang memiliki perilaku bersarang yang unik. Burung tersebut adalah burung Namdur atau yang dikenal dengan nama Bowerbird. Namdur termasuk kelompok Ptilonorhynchidae yang terdiri dari 20 jenis dan memiliki persebaran yang terbatas di wilayah Austro-Papua. Sembilan jenis diantaranya terdapat di Papua (Indonesia) yaitu Burung Kucing Telinga Putih (Ailuroedus buccoides), Burung Kucing Tutul (Ailuroedus melanotis), Namdur Jambul-emas (Amblyornis macgregoriae), Namdur Archbold (Archboldia papuensis), Namdur Coklat (Chlamydera cerviniventris), Namdur Kuning Muda (Chlamydera lauterbachi), Namdur Topeng (Sericulus aureus), serta dua jenis yang endemik yaitu Namdur Dahi-emas (Amblyornis flavifrons) dan Namdur Polos (Amblyornis inornata).
Burung jantan si seniman yang romantis
Burung Namdur memiliki perilaku yang unik dan romantis saat musim kawin. Burung jantan akan membangun sarang atau yang disebut bower/bungalo yang mewah untuk memikat hati sang betina. Sarang dibentuk dari ranting dan daun yang disusun secara artistik dan indah. Burung namdur jantan sangat teliti dalam membangun sarangnya, dimulai dari membersihkan area sekitar sarangnya dari rumput serta ranting yang menurutnya menganggu. Selanjutnya mewarnai sarang dengan menggunakan fruit pulp, arang dan rumput kering yang tercampur salivanya. Layaknya mas kawin pernikahan, berbagai hiasan dengan warna mencolok seperti bunga, bulu burung lain, cangkang siput, buah-buahan berwarna cerah, bahkan barang-barang buatan manusia seperti tutup botol, kancing, koin, dan sebagainya digunakan untuk mendekorasi sarangnya. Semakin menarik, indah, dan mewah sarang yang dibuat akan semakin membuka peluang burung Namdur jantan memperoleh betinanya.
Tingkat kecerdasan menentukan kemewahan sarang
Kelihaian Namdur dalam membuat sarang dibandingkan jenis burung lain memang sudah tidak diragukan lagi. Ukuran dan bentuk sarang yang dibuat sangat bervariasi pada setiap jenisnya. Variasi sarang tersebut sangat dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan burung ini. Namdur yang memiliki kapasitas otak yang besar akan membuat sarang yang lebih kompleks dan besar, sedangkan sarang yang lebih kecil dan sederhana dibuat oleh Namdur yang memiliki kapasitas otak yang lebih kecil. Sarang megah yang telah dibangun, hanya digunakan sebagai tempat mating atau kawin. Sesudah masa kawin, burung Namdur betina akan membuat sarang sendiri yang lebih sederhana dan memelihara anak-anaknya di sarang yang telah dibuatnya tersebut.
Selain pandai mendekorasi sarang, juga jago beratraksi
Tampaknya menjadi arsitek yang handal saja belum cukup untuk menaklukan hati betina. Namdur jantan harus memiliki keahlian lain sebagai daya pikat yaitu menyanyi dan bergoyang. Oleh karena itu, burung ini telah mempersiapkan lahan pertunjukan disekitar sarangnya. Tentu saja panggung tersebut juga didekor dengan indah. Pada saat betina datang berkunjung kesarangnya, Namdur jantan akan mulai mengepakan sayap disertai gerakan maju-mundur dan kicauan merdu. Pertunjukan tersebut dilakukan sebagai hiburan saat Namdur betina menilai sarangnya. Selain lihai menari, burung jantan juga memiliki kemampuan mimikri vokal. Mereka mampu meniru berbagai kicauan dari jenis burung lain untuk memikat betina.
Burung betina si pemilih yang “matre”
Burung namdur betina memang selalu pilih-pilih untuk mendapatkan pasangannya, bahkan penilaian yang dilakukan hingga beberapa kali. Mereka akan sangat teliti memeriksa konstruksi dan “kemahalan” sarang tersebut yang dilihat dari segi ukuran dan bahan dekorasi yang digunakan. Semakin langka bahan sarang yang digunakan serta memiliki warna yang mencolok, maka akan semakin menarik bagi burung betina. Kelangkaan bahan yang digunakan menunjukan usaha yang lebih besar bagi burung jantan dalam membangun sarang. Selain kriteria sarang, penampilan fisik, mimikri vokal, serta kemampuan goyangan juga menjadi penilian penting bagi betina. Apabila semua kriteria tersebut dirasa memuaskan, Namdur betina akan menerima “lamaran” dan kedua burung hidup bersama sebagai pasangan. Namun jika tidak, burung betina akan langsung pergi meninggalkan si jantan. Burung jantan yang pantang menyerah setelah lamarannya di tolak, akan kembali memperbaiki dan memperindah sarangnya sampai menemukan betina yang sesuai. “Dalam hukumnya, kesuksesan mating sangat dipengaruhi oleh pertunjukan kognitif yang dilakukan oleh pasangan. Semakin menarik pertunjukan yang ditawarkan, tentu akan semakin tinggi tingkat kesuksesan reprodukti”.
Be a part of SCENTS mission to save beautiful creatures from illegal wildlife trafficking.